Kamis, 02 Agustus 2012

kultum

ISLAM ITU MUDAH Sudah menjadi kewajiban seorang muslim sehari-hari untuk menjalankan segala bentuk ibadah yang di perintahkan oleh Allah Swt dan Rasulullah Muhammad saw. Tiada alas an bagi seorang muslim untuk dengan dengan sengaja meninggalkan ajaran agamanya. Hal ini karena Allah swt telah menegaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia di muka bumi adalah untuk beribadah kepada-Nya. Dalam al-Qur’an Allah swt berfirman : Wa maa kholaqtu ul jinna wa ul in sa illa liya’buduu ni Yang artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku “ QS. Adz-Dzariyat : 56 Menilik ungkapan di atas , sepintas terlihat bahwa Islam adalah yang ketat , kaku. Seolah tergambar bahwa Islam adalah agama yang penuh tuntunan , tidak peduli bagaimana pun keadaan serta situasi dan kondisi umatnya. Islam , seakan akan adalah agama yang berat untuk dijalankan. Padahal , tidak demikianlah agama Islam itu. Justru sebaliknya , Islam adalah agama yang longgar , lentur , sangat mengertikeadaan umatnya. Islam adalah agama yang ringan dan mudah untuk dijalankan . Allah swt telah berfirman di dalam al-Qur’an : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” . QS. Al-baqarah : 185 Nabi Muhammad saw juga pernah bersabda : “Sesungguhnya agama itu ringan , dan tiada seseorang yang memberat-berat kan agama , melainkan ia dikalahkan oleh agama . Maka hendaklah kamu sekalian menjalankan agama itu dengan dengan lurus , berdekat-dekatlah dan bergembiralah “ HR. al-Bukhari . Membaca ayat-ayat dan hadist-hadist tersebut , nyatalah bahwa agama Islam memang bukan agama yang berat , bukan agama yang ketat lagikaku dan bukan pula agama yang sulit lagi memaksa tanpa memedulikan kondisi hambanya . Kemudahan Islam ini , secara lebih spesifik dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian . Pertama , adalah kemudahan yang diberikan secara langsung oleh Allah swt dan Rasul-Nya , baik dalam al-Qur’an maupun Hadis Nabi Muhammad saw. Kedua , adalah kemudahan yang bersumber dari hasil ijtihad manusia karena dalam al-Qur’an maupun Hadis tidak ditemukan petunjuk yang tegas lagi terang , sehingganmemerlukan penalaahan mendalam serta pencurahan daya upaya yang maksimal untuk mengetahuinya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar